Thursday, April 7, 2016

Trik Keluar dari Lingkaran Setan Kartu Kredit (1)

Bagi sebagian orang, kartu kredit sering disebut sebagai penyelamat finansial. Ketika kebutuhan modal tiba-tiba datang mendesak, seseorang bisa menggunakan kartu kredit sebagai cara pembayaran yang paling praktis. Bagi pedagang, kartu kredit bahkan sanggup menjadi solusi atas masalah keterbatasan modal yang dimiliki.

kartu kredit
Misalnya seorang pelaku bisnis pemrosesan ikan di Banjarmasin bernama Udin. Dengan bermodal kartu kredit, setiap tanggal 5 atau 6, Udin menggesekan kartu kreditnya di toko emas untuk mendapatkan uang sebesar Rp 9.000.000,00. Dengan modal ini, Udin berbelanja ikan lemadang segar dengan kualitas super, yaitu seberat 3 kg ke atas. Harganya adalah Rp 12.000,00/kg. Ikan lemadang dengan ukuran ini bisa diproses fillet tipe natural (sayatan daging dari ekor sampai leher saja) dan dijual ke pengepul di kota Surabaya untuk dikirim ke luar negeri. Harga jual fillet natural ikan lemadang ini adalah Rp 28.000,00/kg. Setiap 3 hari, Udin mengirim fillet ikan lemadang ke Surabaya dengan berat sekali kirim 300 kg. Keadaan inilah yang membuat Udin merasakan surganya memiliki kartu kredit.

Benar-benar pintar Udin, dengan bermodal sebuah kartu kredit gold, setiap bulan dia telah melakukan perputaran dana yang mencapai angka puluhan juta. Dalam satu bulan, Udin mampu menyelesaikan proses fillet ikan lemadang super sebanyak 9 x 500 kg = 4500 kg dalam bentuk utuh. Dalam satu bulan pula, Udin mengirim 9 kali x 350 kg = 3150 kg fillet natural lemadang super. Keuntungan bersih yang di dapat pun tidak sedikit, yaitu mencapai Rp 32.400.000,00/bulan. Setiap awal bulan, ketika surat tagihan sudah tiba, Udin segera membayar lunas tagihan kartu kredit. Setelah itu bisa ditebak, Udin segera menggeseknya di toko emas langganannya yang hanya meminta potongan biaya gesek sebesar 2% saja.

Tidak semua pengguna kartu kredit bisa beruntung dan bagus nasibnya seperti Udin. Kartu kredit bisa berubah menjadi lingkaran setan yag sulit untuk dihindari keberadaannya. Memiliki kartu kredit berarti berjibaku dengan godaan untuk sifat konsumtif, bergaya hidup mewah, dan berfoya-foya. Sayangnya, bila ternyata pemasukan yang didapat tidak bisa memenuhi tagihan, jebakan-jebakan kartu kredit telah siap mengintai pengguna model ini dalam setiap langkahnya.

No comments:

Post a Comment