Setiap resolusi tentu membutuhkan aksi. Ingin berlibur ke Singapura, melunasi tunggakan kartu platinum, mulai mencicil kendaraan, atau lanjut sekolah lagi di tahun 2014 ini? Jika keadaan finansial Anda masih tetap jalan di tempat dan tidak menunjukkan “prestasi”, saatnya membuat resolusi. Simak dulu apa saja dosa keuangan banyak orang berikut ini yang perlu diubah sebelum terlambat.
1. Hingga Usia 30 Tahun Masih Santai
Coba renungkan, apa tujuan Anda dalam beberapa tahun ke
depan. Tujuan jangka pendek (1-2 tahun) biasanya ingin menikah. Pada jangka 3-4
tahun ingin mempunyai rumah dan kendaraan. Nah, untuk jangka panjang, Anda
wajib memikirkan dana pensiun. Begitu memasuki usia 30 tahun, kira-kira Anda
punya waktu 25 tahun lagi menuju usia non produktif. Usahakan untuk menyisihkan
dana pensiun sebesar Rp 600-700 ribu per bulan sehingga di usia 55 tahun bisa
pensiun dengan nyaman.
Begitu menerima gaji, kadang Anda kalap menghabiskannya
untuk berburu diskon di mal, padahal Anda harus membuat pos pengeluaran.
Pisahkan pos kebutuhan primer, pos cicilan, dan pos kebutuhan pribadi, misalnya
untuk liburan. Penuhilah dulu kebutuhan primer, setelahnya pisahkan minimal
10-15 % gaji untuk investasi. Besarnya pos cicilan yang wajar adalah di bawah
35% dari total gaji.
3. Terlambat Berinvestasi
Di usia akhir 20 tahunan, ternyata kita sudah ketinggalan
berinvestasi. Sebaiknya investasi ini dimulai sejak usia 20 tahun, tapi bukan
dalam bentuk tabungan uang. Alasannya karena jumlah tabungan akan selalu lebih
kecil daripada inflasi. Sebaiknya pilihlah produk investasi murni, seperti
reksadana karena dana yang akan kembali di atas inflasi.
4. Tagihan Kartu Kredit Menjulang
Ini dia ‘dosa’ paling utama dari banyak orang. Biasanya para
perempuan tidak tahan dengan yang namanya belanja, apalagi jika ada diskon
besar-besaran. Walau gajian masih lama, selalu ada kartu kredit yang menjadi
‘dewa penolong’ Anda. Padahal menggesek kartu kredit terus menerus membuat
pengeluaran kita semakin tak terkontrol. Gunakanlah kartu kredit untuk hutang
produktif yang menghasilkan aset seperti kredit kendaraan atau rumah.
5. Melupakan Asuransi
Coba ingat-ingat, apakah asuransi yang kita miliki dipakai
secara efektif? Jika Anda masih single, asuransi kesehatan lebih penting
ketimbang asuransi jiwa. Asuransi jiwa idealnya untuk mereka yang sudah
berkeluarga. Namun, lain halnya jika Anda sudah merasakan manfaat asuransi
kesehatan dari perusahaan tempat Anda bekerja, Anda dapat mulai mengalokasikan
dana untuk unit link, yaitu asuransi yang mengandung nilai investasi.