Wednesday, July 29, 2015

Kartu Kredit dari Masa ke Masa

Kartu kredit merupakan alat berbentuk kartu plastik yang digunakan untuk membayar dan menarik uang tunai. Kartu ini diterbitkan oleh pihak bank atau lembaga pembiayaaan lainnya. Selanjutnya kartu plastik ini dapat digunakan untuk berbelanja di tempat-tempat tertentu, seperti super atau mini market, restoran, hotel, dan tempat lainnya yang telah mengikat perjanjian sebelumnya dengan pihak bank.

Di balik kemudahan hidup yang Anda rasakan berkat kartu pembayaran tersebut, namun tahukah Anda seputar fakta dan sejarahnya? Untuk lebih ringkasnya, berikut sejarah perkembangan layanan kartu kredit yang ada di dunia:

kartu kredit
  1. Tahun 1924, konsep penggunaan kartu dalam transaksi perbankan telah mulai diperkenalkan. Beberapa tahun kemudian, metode pemakaian kartu ini diikuti oleh 100 buah bank di seluruh dunia.
  2. Tahun 1950, Dinners Club dan American Express menjadi kartu yang menggunakan plastik pertama.
  3. Tahun 1958, American Express menawarkan kartu untuk pasar travel dan entertainment.
  4. Tahun 1966, Bank of America menawarkan lisensi Kartu Amerika Bank ke bank- bank lain untuk membuat kartu pembayaran.
  5. Tahun 1969, ATM (Automatic Teller Machine) pertama muncul di Inggris.
  6. Tahun 1970, ide pembuatan kartu kredit diterima secara luas.
  7. Tahun 1977, Bank Americard memberi lisensi kartu kredit yang dipusatkan bersama secara resmi di bawah nama Visa.
  8. Tahun 1995, lebih daripada 90 % transaksi perbankan di Amerika dilakukan secara elektronik.
Demikianlah sejarah kemunculan dan perkembangan kartu kredit di dunia dan di Indonesia. Yang pasti kita patut bersyukur hidup di era modern, karena pengembangan alat pembayaran kartu kredit dari berbagai bank menjadikan kita dapat mengelola keuangan untuk hidup yang lebih baik di masa depan. Yang perlu diingat adalah bagaimana cara kita mengatur keuangan dengan menggunakan kartu debit maupun kartu kredit. Kartu yang memberikan Anda kesempatan untuk berhutang ini dapat mewujudkan impian Anda membeli barang-barang mahal seperti handphone, perabotan rumah tangga, mobil, dan lain-lain, tanpa beban berat karena dapat mencicilnya. (MW)

Friday, July 24, 2015

Teliti Saat Isi Data Kartu Kredit

Sering mendengar orang kesusahan dalam mengajukan kartu kredit? Salah satu bank bahkan sudah terkenal sulit untuk menerima pengajuan kartu kredit. Jika Anda sudah berhasil menerima pengajuannya, saat hendak mengisi data, simak tips kartu kredit yang harus Anda perhatikan.

Tips Kartu Kredit 1: Data pekerjaan, jika memang Anda bekerja tetap di suatu perusahaan tentu tidak akan masalah, isi saja apa adanya.

tips kartu kredit
Tips Kartu Kredit 2: Perlu diperhatikan, bila Anda mahasiswa atau pengangguran, maka Anda jangan berkecil hati. Anda bisa tetap mengisi bagian tersebut, Anda bisa tulis saja alat tempat Anda kuliah, misalnya khusus mahasiswa, dan isikan saja Anda sebagai staff administrasi atau apa pun yang memang masih masuk akal untuk dianalisis oleh analis.

Tips Kartu Kredit 3: Lebih baik lagi jika Anda mempunyai kenalan teman atau saudara yang memiliki usaha, dan Anda bisa memohon untuk bekerja sama agar menggunakan nama usahanya sebagai bentuk perusahaan tempat Anda bekerja (cocok untuk pengangguran).

Tips Kartu Kredit 4: Sedangkan untuk nomor telepon, jika memang ada alangkah baiknya nomor telepon fixed line (Telkom), namun jika Anda memasang alamat kampus, sebaiknya Anda menggunakan trik ini, Anda boleh mencantumkan alamat kampus atau usaha saudara Anda, tetapi untuk nomor teleponnya jika tidak ada fixed line, coba gunakan saja nomor telepon CDMA.

Tips Kartu Kredit 5: Sebaiknya, CDMA yang digunakan jenis Flexi, dan Anda tidak menggunakan RBT atau nada sambung. Jika Anda memang berhasil ditelepon oleh pihak analis untuk verifikasi, maka minta tolonglah saudara atau teman Anda untuk memposisikan dirinya sebagai salah satu staf tempat kerja Anda. Sebelumnya Anda sudah memberi tahu teman atau saudara Anda perihal apa saja yang akan ditanyakan oleh analis.

Mengenai trik ini, ingat bahwa trik ini bukan bermaksud mengajarkan Anda bermain curang atau menjadi seorang penipu  pihak bank, tetapi sebagai salah satu proses belajar untuk mendapatkan kartu kredit dan bertanggung jawab sepenuhnya atas manfaat dan resiko yang akan ditimbulkannya. (MW)

Tuesday, July 14, 2015

Berdamai dengan Kartu Kredit

Kebutuhan hidup yang semakin meningkat kadangkala membuat kita cukup pusing untuk mengatur keuangan. Apalagi harga sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya semakin meningkat. Belum lagi tagihan listrik, air, telepon, TV kabel berlangganan yang harus dibayar dengan kartu kredit. Apakah saat ini Anda sedang menghadapi berbagai hutang kartu kredit? Jangan pusing dulu, karena ada cara yang dapat Anda lakukan untuk menaklukan hutang kartu kredit. Ikuti cara sederhana berikut ini:

Jauhkan Jangkauan Kartu Kredit
Simpan saja satu buah kartu kredit Anda di tempat yang aman namun tak mudah dijangkau. Mengapa demikian? Karena dengan meletakkannya di tempat yang sulit dijangkau dapat membuat Anda cukup malas untuk menggunakannya. Misalnya, simpan kartu kredit Anda di dalam berangkas yang memang perlu usaha ekstra untuk mengambilnya. Dengan begitu, Anda jadi berpikir dua kali untuk menggunakannya kan?

kartu kredit
Bernegosiasi dengan Pihak Bank
Pegang telepon dan hubungi pihak bank untuk meminta mengurangi besarnya bunga kartu kredit Anda. Membayar tagihan tepat waktu akan jadi menguntungkan bagi Anda, namun jika pihak bank menolak, cobalah hubungi bank beberapa bulan lagi. Sementara Anda berusaha membujuk pihak penerbit kartu kredit agar menurunkan bunganya, tetap tahan diri Anda untuk melakukan transaksi dengan kartu kredit tersebut.

Rancanglah Budget
Tak ada lagi membeli sepatu, tas, atau baju baru hanya karena kalap mata dan ingin menambah koleksi. Sebisa mungkin tahan diri Anda untuk menahan berbagai pengeluaran yang membuat Anda berhutang via kartu kredit. Rancanglah budget seberapa besar pos kebutuhan pokok, pos hura-hura, dan pos hutang. Tetapkan niat untuk mematuhi aturan yang Anda buat sendiri ini.

Lunaskan Semua Hutang
Jika Anda memiliki hutang, membayarnya adalah mutlak harus Anda lakukan saat ini. Bayar lunas semua tagihan mulai dari yang paling mendesak sampai yang bisa dibayar belakangan. Pastikan satu persatu cicilan hutang kartu kredit dibayar hingga semua hutang lunas. Dengan begitu, hutang kartu kredit tak akan lagi membebani hidup Anda. (MW)

Thursday, July 9, 2015

Apa Penyebab Chargeback?

Chargeback adalah suatu kejadian dimana uang di sebuah rekening merchant ditahan karena terjadi dispute (perselisihan) pada transaksi. Pemegang kartu kredit pada awalnya mengajukan klaim chargeback. Pada saat chargeback, issuer mengembalikan transaksi ke acquirer untuk mencari pemecahan masalah. Kemudian, acquirer mengajukannya ke merchant, yang kemudian harus menerima atau menolak chargeback tersebut. Bank Issuer selanjutnya melakukan investigasi terhadap perselisihan (dispute) ini, dan akan men- chargeback nilai dari transaksi awal langsung dari bank acquirer merchant, yang berkewajiban berdasarkan aturan yang telah disepakati terkait card network melakukan pembayaran ke issuer kartu. 

kartu kredit
Acquirer merchant akan berusaha membayar sejumlah nilai chargeback ditambah processing fee dari rekening bank merchant. Chargeback biasanya diajukan ke merchant terkait kebijakan acquirer, kecuali merchant dapat membuktikan keabsahan transaksi, atau barang dan jasa telah diberikan ke pelanggan dan pelanggan membatalkan klaimnya. Terkadang, dispute dari pelanggan tidak benar, dan klaim refund ditolak. Pada situasi ini, merchant seharusnya membayar fee ke pemrosesan.

Adapun beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya chargeback ialah:
a. pemegang kartu kredit meminta salinan dari struk kartu kredit,
b. pemegang kartu kredit tidak mengotorisasi transaksi,
c. nomor rekening tidak cocok,
d. transaksi diproses lebih dari sekali,
e. refund tidak diproses,
f. tidak ada otorisasi,
g. pelanggan tidak menerima struk,
h. masa berlaku kartu kredit habis,
i. error pada jumlah total transaksi,
j. struk transaksi tidak benar, tidak selesai, dan tidak sah,
k. transaksi diproses pada jumlah yang salah,
l. produk berbeda dari yang dijanjikan,
m. tanda tangan di struk berbeda dengan yang di kartu kredit,
n. pemegang kartu mengajukan klaim bahwa merchant telah mengubah jumlah transaksi tanpa seizin pemilik kartu,
o. merchant diketahui terlibat dalam transaksi fraud,
p. tanggal transaksi salah,
q. transaksi tidak berhasil digagalkan, dan
r. pemegang kartu kredit tidak puas terhadap kualitas produk yang dibeli.(MW)

Wednesday, July 8, 2015

Sederet Biaya Administrasi Kartu Kredit

Terdapat beberapa biaya ‘administrasi’ bulanan dan tahunan yang diminta bank dalam transaksi bulanan kartu kredit, antara lain:

kartu kredit
1. Biaya langganan kartu kredit, antara Rp 300 ribu – Rp 800 ribu per tahun, tergantung jenis kartu. Usahakan pada awal tahun minta hal ini ditiadakan (banyak bank menawarkan hal ini ketika menawarkan kartu kredit pada Anda)
* Biaya keterlambatan pembayaran, sekitar Rp 20.000 per kartu, jika Anda terlambat membayar setelah jatuh tempo
* Biaya materai, Rp 6.000 per bulan per kartu
* Beberapa bank bahkan mengenakan biaya pembayaran kredit. Terlebih bila pembayaran dilakukan melalui bank lainnya (misalnya ATM)
* Biaya transaksi valas. Jika Anda berbelanja dalam mata uang selain rupiah, bank akan langsung mengonversi pengeluaran Anda dalam rupiah dengan menggunakan rate yang bank tentukan. Biasanya rate ini lebih tinggi, sekitar nilai jual mata uang tersebut oleh bank, sehingga biaya dalam rupiah akan lebih tinggi.

2. Kartu kredit adalah pinjaman yang harus Anda bayar (beserta bunganya). Kita semua sadar akan hal ini, tapi dalam implementasinya masih banyak yang berbelanja kartu kredit di luar kemampuan mereka dan juga merasa memiliki uang tambahan dari kartu kredit ini. Ingat, makin banyak penggunaan kartu kredit di awal, makin terpengaruh kesehatan keuangan Anda di masa depan.

3. Bunga kartu kredit itu sangat tinggi. Jangan tertipu dengan kata- kata bunga hanya 3 % (bunga kartu kredit di Indonesia sekitar 2, 5 – 3, 5 %). Bunga itu adalah bunga per bulan, setahunnya adalah sekitar 36 % (12 bulan dikalikan 3 %). Bandingkan dengan deposito tabungan yang hanya sekitar 4 – 5 % per tahun, belum dipotong pajak. Bandingkan juga dengan bunga kredit produktif bank yang berkisar di 10 – 15 %. Utang kartu kredit Rp 10 juta, akan menjadi Rp 13, 6 juta dalam setahun.

Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum dan sesudah memiliki kartu untuk berhutang. Selamat berbelanja dan nikmatinya poin rewardnya! (MW)

Monday, July 6, 2015

Tipe Pemilik Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan kartu plastik yang dapat digunakan untuk menarik uang tunai baik melalui teller di bank ataupun melalui ATM, atau tempat lain yang ditentukan. Kartu ini sebagai salah satu alat pembayaran dalam suatu transaksi. Kartu ini diterbitkan oleh lembaga keuangan untuk memudahkan para nasabahnya dalam bertransaksi.

kartu kredit
Kartu kredit merupakan uang pinjaman tunai dalam menyelesaikan suatu jenis transaksi ritel (retail). Sedangkan untuk pembayarannya adalah dilakukan pada waktu yang telah disepakati baik secara sekaligus (charge card) maupun secara angsuran. Bila juga diartikan secara langsung bahwa kartu kredit adalah kartu pinjaman atau kartu yang memberikan kesempatan kepada penggunannya untuk mendapatkan pinjaman.

Setiap transaksi yang Anda lakukan akan ditalangi terlebih dahulu oleh bank yang mengeluarkan kartu tersebut. Setelah satu bulan, maka transaksi tersebut dikalkulasi oleh pihak bank. Jumlah transaksi yang Anda lakukan dan ditambah dengan bunga, itulah tagihan yang harus Anda bayarkan. 

Ada beberapa jenis kartu kredit berdasarkan keutamannya, yaitu sebagai berikut
1. Pemegang kartu utama (main card holder)
Pemegang kartu utama adalah pemegang kartu dengan siapa bank mengadakan perjanjian utama atau pokok sehubungan dengan pemakaian kartu dan rekening kartu.

2. Kartu tambahan (supplementary card)
Kartu tambahan adalah orang yang ditunjuk oleh Anda, kepada siapa bank mengeluarkan kartu untuk dioperasikan pada rekening kartu Anda.

Kartu kredit merupakan salah satu penemuan yang telah mengubah dunia. Kartu tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1970 yang akhirnya membawa 90 % perubahan pada gaya hidup masyarakat di negara maju. Pada tahun 1977, akhirnya Bank Amerika secara resmi memberikan lisensi kartu kredit kepada Visa. Semenjak itu, pada tahun 1995 hingga sekarang transaksi perbankan dengan elektronik di AS dan belahan dunia lainnya semakin berkembang.

Sekarang penggunaan kartu kredit terutama di Indonesia sudah sangat akrab di kalangan masyarakat. Orang Indonesia yang gemar belanja semakin membuat transaksi  dengan kartu ini menjamur di mana- mana, mulai dari toko kecil hingga toko kelas atas. (MW)