Monday, December 16, 2013

Bersahabat dengan Si Konsumtif

Seiring bertambahnya usia, kita semakin sering bertemu dengan banyak orang. Dari situ kita banyak mengenal berbagai karakter dan sifat seseorang yang unik. Kepribadian itu tentunya mempengaruhi bagaimana seseorang mengelola keuangannya. Ada teman yang terbilang sangat ketat dalam mengeluarkan uang, bahkan cenderung terbilang pelit. Di sisi lain ada juga teman yang terbilang sangat boros dalam mengeluarkan uang, sehingga ia disebut konsumtif.

Apakah Anda sedang mengalami hal ini: bertemu dengan teman konsumtif. Tak ada yang salah bergaul dengan siapa saja, termasuk si konsumtif. Semakin banyak bergaul Anda semakin tau karakter orang lain dan dapat memperluas koneksi. Namun, jika Anda bertemu dengan teman konsumtif bukan berarti menghindar darinya kan? Atau jangan sampai Anda terbawa arus dengan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebiasaan Anda. Jika Anda terpengaruh dengan hobi belanja si konsumtif, itu akan membawa pengaruh yang kurang baik bagi keuangan Anda yang terbilang pas-pasan. Lalu bagaimana caranya agar kita tetap aman saat bergaul dengan si konsumtif?

kartu kredit
Tetaplah Menjadi Diri Sendiri : Ini merupakan cara paling ampuh agar Anda dapat tetap mengelola keuangan Anda dengan baik. Tanyalah pada diri Anda sendiri, “Kenapa saya harus berubah menjadi orang yang konsumtif?” Tak perlu memaksakan diri untuk ikut-ikutan belanja jika Anda memang tak membutuhkannya. Jangan sampai penyesalan datang kemudian karena Anda sudah membelinya.

Sesuaikan dengan Kemampuan Ekonomi: Coba cek rekening Anda, apakah ke semua dana tersebut telah Anda pertimbangkan untuk masa kini dan masa yang akan datang? Apakah dengan dana yang Anda miliki membuat Anda dapat ikut-ikutan bersikap konsumtif? Jika memang merasa tak mampu, kubur dalam-dalam niat Anda untuk terlalu banyak berbelanja bersama si konsumtif. Kurang bijak rasanya jika akhirnya Anda harus berhutang dengan menggunakan kartu kredit platinum si konsumtif hanya untuk menjaga gengsimu di depan teman-teman. Trik yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengganti acara hang out di mal dengan acara kumpul-kumpul atau BBQ yang tak kalah seru di rumah.

Abaikan Gengsi: Ketika melihat si konsumtif memakai barang-barang branded seperti Zara, Forever 21, atau Uniqlo Anda mulai berpikir untuk tidak mau kalah mengenakannya. Tanamkan dalam hati Anda bahwa Anda takkan tergoda membeli sesuatu hanya untuk menjaga gengsi. Berpura-pura menjadi orang lain adalah hal yang melelahkan kan. Tak usah takut dianggap pelit atau tidak setia kawan hanya karena tak ikutan belanja. Teman yang baik akan menerima keadaan kita kan. Dengan menemani si konsumtif belanja, Anda bisa jadi pengingat dia agar tak berlebihan dalam mengeluarkan uang.

Jika perlu, jelaskan kepada si konsumtif bahwa Anda punya rencana keuangan matang lain untuk target tertentu yang hendak dicapai. Dengan begitu, Anda tetap bisa berteman dengan si konsumtif dan menabung untuk masa depan Anda sendiri. Bukankah ini suatu win-win solution yang menarik?

No comments:

Post a Comment