Wednesday, December 18, 2013

5 Modus Pembobolan Kartu Kredit


Belum lama ini pembobol kartu kredit BCA melalui internet ditangkap polisi. Modus pembobolan kartu kredit yang dilakukan dua orang berinisial AS dan MA tergolong cerdik. Para tersangka awalnya mencari identitas kartu kredit orang lain,lalu membeli data nasabah yang menjadi sasaran via internet. Data-data tersebut digunakan para tersangka untuk memverifikasi pihak bank BCA. Dengan mengaku-ngaku sebagai pemilik kartu kredit, para tersangka kemudian meminta pihak Halo BCA untuk mentransfer limit pada kartu kredit lain yang merupakan milik tersangka.
kartu kredit

Pengiriman instant cash dari kartu kredit korban ke rekening tersangka pun berjalan mulus karena pihak bank BCA percaya akan data-data yang disebutkan tersangka. Setelah ditransfer, tersangka kemudian meminta pihak bank untuk memblokir rekening korban dengan alasan kartu kreditnya hilang dan hendak dibuatkan kartu kredit yang baru. Lalu pihak bank melalui kurir mengirimkan kartu kredit baru ke alamat yang tertera dalam database. Tersangka pun dapat dengan leluasa melakukan transaksi. Akibat perbuatan kriminal ini, pihak Bank BCA mengalami kerugian hingga 40 juta.

Peristiwa pembobolan kartu kredit ini bukan pertama kali terjadi. Semakin lama para pembobol kartu kredit pun makin pandai mencari cara untuk melakukan modus kejahatan. Berikut ini adalah rangkuman sejumlah modus pembobolan kartu kredit yang sering terjadi:

1. Hilang atau dicuri (lost/stolen card)
Berpotensi digunakan orang yang menemukan sebelum dilakukan pemblokiran.

2. Pemalsuan aplikasi (fraudulent application)
Pelaku menggunakan data palsu untuk membuat aplikasi kartu kredit, kemudian tidak membayar tagihan.

3. Tidak sampai ke pemegang (non-receipt/intercept)
Pelaku mencegat kurir pengantar kartu kredit atau bahkan memang ada kerja sama di antara keduanya. Kemudian digunakan sebelum sampai pada pemiliknya.

4. Pencatutan data pemegang kartu (card not present)
Pelaku menggunakan informasi kartu kredit melalui data pribadi si pemilik, kemudian menggunakannya untuk berbelanja. Modus ini sering terjadi pada saat transaksi online.

5. Kejahatan di armada niaga (merchant)
Penggandaan tanda pembayaran (sales draft), mengubah nilai atau besaran transaksi, dan     mencuri data kartu kredit lewat mesin pembaca data (electronic data capture/EDC) lalu     membuat transaksi palsu.

Berhati-hatilah menggunakan kartu kredit, terlebih jika Anda memiliki kartu kredit platinum. Selalu pastikan kartu kredit berada dalam jangkauan Anda. Semoga informasi ini berguna bagi para pembaca :)

No comments:

Post a Comment