Seperti apakah lingkaran setan kartu kredit yang sering dibicarakan orang itu? Diawali dengan sebuah rekening tabungan dari nasabah bank. Biasanya bank menawarkan fasilitas kartu kredit bagi nasabah pemilik rekening tabungan itu. Setelah sebuah kartu kredit dimiliki, tidak lama kemudian ajab
muncul banyak penawaran untuk memiliki kartu kredit. Tidak tanggung-tanggung karena yang menawarkan ini adalah sebuah lembaga agen pemasaran kartu kredit, sekali aplikasi bisa untuk mengajukan lebih dari 5 kartu kredit. Banyak sekali janji-janji yang diberikan telemarketing agen ini, mulai fasilitas diskon gift, dan fasilitas-fasilitas gratis lainnya.
Pemilik kartu kredit tiba-tiba memupuk sifat konsumtif. Semua pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu kredit. Bahkan, ketika gaji bulanan tidak mampu mencukupi tagihan sebuah kartu kredit, masih ada saja jalan keluar sesaatnya dengan menggesek kartu kredit kedua untuk membayar tagihan kartu kredit yang pertama. Leih baik rugi Rp 100.000,00 daripada kena beban denda dan bunga akibat keterlambatan pembayaran tagihan. Demikian mungkin pertimbangan nasabah.
Pola pemakaian kartu kredit seperti ini berjalan terus menerus. Bank penerbit kartu kredit senang karena kartu kredit digunakan secara aktif. Fasilitas tambahan pun diberikan. Golongan kartu kredit dinaikan dari sliver menjadi gold, dan seterusnya. Pemilik kartu kredit semakin terlena dan terus menerus menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Akibatnya, tagihan bulanan melonjak dan tidak mampu dilunasi.
Denda dan bunga yang tidak bisa dibayar sama sekali pada tagihan kartu kredit telah memaksa bank penerbit untuk memberikan surat kuasa penagihan kepada pihak ketiga, yaitu debt collector yang sering kalo menggunakan cara-cara kasar dan memalukan. Pengguna kartu kredit akan terus dikejar, bahkan sampai ke tetangga dan keluarga terdekatnya akan terus diteror.
Tidak seorang pun menghendaki gagal bayar kartu kredit ini terjadi. Namun, apabila memang harus terjadi karena adanya suatu musibah, memang tidak bisa dihindari. Ketika semua sudah terlanjur, ibaratnya nasi telah menjadi bubur. Jalan keluar yang terbaik bagi pengguna kartu kredit hanyalah membayar tagihan itu.
No comments:
Post a Comment